jatah petani

entah tangan angin lelah atau bebuah awan....hingga bebutiran air urung jatuh,
ditadah gundah
ditagih jatah
melukai rahim dan janin mawar...

Pohon kelu menahan kemarau
kabarkan petani yg sunyi, meratapi pipi
kian keriput
dan tanam padi
yg tak luput dari rumput dan hama yg jadi piyama...,
senang dan kenyang sbatas umpan
ooohh....hidup tetap dinikmati
kapan
dan dimanapun.

oleh firmansyah ( suwarno)

0 Comments

Posting Komentar

Hanya hati yang ikhlas yang akan berkomentar dengan penuh kasih.